Desa Lungge Tetap Waspada Terhadap COVID19

Waspada Covid19

Desa Lungge Temanggung, Tetap Waspada dalam menghadapi wabah covid 19 ini, oleh karena itu dari sejak tanggal 3 April 2020 Desa Lungge melakukan lockdown mandiri, yaitu melakukan penutupan berbagai akses jalan dan membuka 1 akses saja untuk keluar dan masuk desa lungge, dan di akses keluar masuk desa lungge tersebut diadakan proses penjagaan dan di dirikan posko COVID19 Desa Lungge, yaitu di Pintu masuk deket Pondok Pesantren Arrobani Daruna'im.

untuk akses yang di tutup yaitu :

1.Akses masuk desa lungge dari arah Madureso

2. Akses masuk dari Arah Nampirejo

3.Akses Masuk dari arah Persawahan Timur Bakalan

Tentang Desa Lungge

DESA LUNGGE  KECAMATAN TEMANGGUNG

Wilayah Kecamatan Temanggung yang merupakan salah satu dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung berbatasan dengan wilayah Barat dengan Kecamatan Bulu, Tlogomulyo dan Tembarak, Wilayah Utara dengan Kecamatan Kedu dan Kandangan, Sebelah Timur Kecamatan Kaloran dan Kranggan dan Sebelah Selatan dengan Kecamatan Tembarak. Yang  terletak pada Ketinggian tanah rata-rata 569,08 m dpl dengan suhu antara 20 oC dan 20 oC. Dengan rata-rata jumlah hari hujan 64 hari dan banyaknya curah hujan 22 mm/th. Kecamatan Temanggung luas wilayah 3.339 ha, dengan jumlah penduduk 76.631 orang dan mempunyai 25 desa/kelurahan.
Salah satu dari 25 desa/kelurahan di Kecamatan Temanggung adalah Desa Lungge yang terletak di ketinggian 572 m dari permukaan laut dan berjarak 3 km dari ibu kota kecamatan Temanggung dan 3 km dari ibu kota Kabupaten. Dengan luas lahan sawah 98 ha dan lahan bukan sawah 98 ha. Dari  Lahan bukan sawah dipergunakan untuk Bangunan/pekarangan, Ladang/tegal/huma, kolam/empang, Hutan Rakyat dan lahan lainnya.
Desa Lungge terdapat  3 dusun yang terdiri dari  3 Rukun warga (RW) dan 13 Rukun tetangga (RT) dan terdapat 585 kepala keluarga. Jumlah penduduk 2.113 jiwa terdiri dari 993 jiwa Laki-laki dan 1.120 jiwa Perempuan.
Penduduk usia 10 tahun keatas bermata pencaharian Petani Tanaman Pangan, Peternak, Petani Perkebunan, Petani Ikan, Pertambangan/Penggalian, Perdagangan, Hotel&Rumah Makan, Pengangkutan & Komunikasi dan Jasa-jasa lainnya.
Untuk sumber air minum berasal dari PAM, Sumur dan Air Sungai yang berada di desa tersebut. Dan untuk penerangan 734 menggunakan PLN.
Dalam bidang pendidikan banyaknya penduduk di atas 5 tahun yang Tamat PT/Universitas 150 orang, Tamat Akademi 31 orang, Tamat SLTA/sederajat 606 orang, Tamat SLTP/sederajat 570 orang, Tamat SD/sederajat 722 orang, Belum tamat SD 254 orang dan Belum/tidak sekolah 20 orang. Untuk sarana pendidikan terdapat 1 unit TK, 1 unit SD, - unit SMP dan - unit SMU.
Bidang Kesehatan terdapat Prasarana kesehatan - unit Puskesmas pembantu, 3 unit Posyandu dan 1 unit Polides.
Tanaman pangan yang dikembangkan di Desa Lungge antara lain padi, jagung. Tanaman sayuran yang dikembangkan adalah cabe, kacang panjang. Jenis-jenis buah-buahan adalah rambutan, durian, pepaya, pisang, salak. Tanaman perkebunan yang berkembang yaitu tembakau, kelapa,
Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi, kerbau, kambing/domba, ayam buras, ayam ras, itik.
Terdapat 1 unit usaha industri kecil dan 1 unit usaha industri Rumah tangga.

Asal Muasal Desa Lungge

 Sejarah Desa LUNGGE

Desa lungge dibentuk pada masa sebelum penjajahan belanda, tepatnya tidak diketahui secara jelas, orang pertama yang bubak(membuka) desa bernama mbah kyai lungguh, dengan cara menebangi pepohonan dengan duduk (lungguh). Setelah selesai beliau membuat tempat tinggal (gubug) disitu. Berrhubung cara kerjanya dengan duduk (lungguh) maka desa tersebut diberi nama desa lungge oleh mbah kyai lungguh sampai sekarang. Adapun keturunanya sampai sekarang tidak diketahui.